PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 23 Juni 2010

Setu Babakan, Benteng Terakhir Pelestarian Budaya Betawi

Liputan6.com, Jakarta: Ibukota Jakarta sebentar lagi genap berusia 483 tahun. Di usianya yang sudah makin tua, penduduk asli Kota Jakarta yaitu masyarakat Betawi tetap diakui keberadaannya. Ini dibuktikan dengan adanya pusat perkampungan Betawi di Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.Kampung Setu Babakan adalah cagar kebudayaan Betawi yang didirikan pada 1999 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sutiyoso. Puluhan rumah adat Betawi berdiri di areal seluas 289 hektare ini. Di kampung ini juga masih ditemukan tanaman dan pohon khas Betawi seperti belimbing, kecapi, dan jamblang.Pertunjukan kesenian Betawi juga merupakan bagian dari perkampungan ini. Berbagai pentas kesenian, seperti lenong dan topeng kerap ditampilkan. Silat dan tari Betawi bisa lihat di salah satu sanggar kesenian yang dikelola kaum muda. Meski tempatnya sederhana, semangatnya patut diacungi jempol.Tak hanya kesenian yang dipertahankan, kuliner khas Betawi bisa didapat di Setu Babakan. Di antaranya dodol, kerak telor, dan soto Betawi. Di kampung ini juga dapat ditemukan minuman khas Betawi yang bernama bir pletok. Minuman ini tidak mengandung alkohol sehingga boleh diminum oleh siapa saja.Bir pletok berbahan rempah-rempah seperti daun pandan, daun jeruk, jahe, cengkih, kayu manis, kayu secang, dan pala. Dinamai Bir peletok karena konon dulu saat dituangkan dalam gelas dari bambu selalu berbunyi pletok. Bir peletok lebih enak dinikmati sambil duduk-duduk di bibir Setu Babakan jelang petang.Potret Betawi yang masih utuh memang hanya dapat disaksikan di Setu Babakan. Di cagar budaya ini bisa ditemukan tradisi Betawi asli dari mulai makanan hingga bentuk rumah. Setu Babakan yang letaknya 20 kilometer dari pusat kota ini boleh dikatakan sebagai benteng terakhir pelestarian budaya Betawi.(JUM)

PAWAI BUDAYA SAMBUT HUT JAKARTA
Liputan6.com, Jakarta: Pawai kebudayaan Betawi digelar jalanan Ibukota, Sabtu (19/6), dalam rangka memeriahkan ulang tahun ke-483 Kota Jakarta. Pawai menampilkan ondel-ondel, barongsai, andong, dan juga para pesilat Betawi. Rombongan pawai dijaga ketat petugas kepolisian.Tidak ketinggalan petasan ikut dinyalakan sebagai pertanda dimulainya acara di kawasan Tambora, Jakarta Barat ini. Jumlah peserta pawai yang mencapai ratusan jadi pertanda Jakarta dicintai penghuninya. Pawai ini sekaligus sebagai hiburan gratis warga Ibukota di akhir pekan.(JUM)

  • Digg
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • TwitThis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
 
layout made by Rindi Khoirusiffa - Paper Templates