PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 27 Januari 2010

Kenapa Sih Pelajaran Seni Rupa Sering Disepelekan?

Oleh: Veronika Joan Putri

Sekarang, pelajar lebih suka main basket atau main musik.
Terus, seni rupa dikemanain donk?
Seni rupa sebenarnya diadakan untuk meciptakan suatu suasana dimana para pelajar mendapatkan waktu untuk refreshing. Tapi, menurut penelitian yang saya lakukan, seni rupa lebih dianggap sebagai suatu "paksaan". Artinya, mereka hanya mengikuti pelajaran ini, hanya untuk memenuhi nilai rapot saja. Bahkan malah ada yang "cabut".
Seni rupa, menurut saya, merupakan satu mata pelajaran yang mendukung saya untuk mengikuti pelajaran-pelajaran yang lain. Saya menjadi lebih fokus dan lebih tenang dalam mengikuti pelajaran berikutnya.
Dari penelitian yang saya lakukan, kebanyakan responden mengatakan seni rupa itu pelajaran yang biasa-biasa saja, malah cenderung dikesampingkan. Karena, seni rupa hanya meliputi menggambar teknik saja. Mereka mengharapkan seni rupa lebih atraktif dan menyenangkan. Dan, seni rupa lebih banyak melakukan praktik di luar. Tak hanya menggambar teknik, namun juga membuat kriya atau sablon.
Dalam hal ini, saya sangat mengharapkan para remaja lebih fokus pada seni rupa. Karena seni rupa prospeknya sangat besar. Bahkan, dalam tes-tes saja, menggambar dibutuhkan. Peluang kerjanya pun juga besar. Arsitek, desainer, atau bahkan pelukis.

  • Digg
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • TwitThis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
 
layout made by Rindi Khoirusiffa - Paper Templates